Tips & TrikTrending Info

Apa itu Stored XSS (Cross-Site Scripting)?

Stored XSS, juga dikenal sebagai Persistent XSS, adalah salah satu jenis serangan Cross-Site Scripting di mana kode jahat disimpan secara permanen di server target. Serangan ini biasanya terjadi ketika data pengguna yang dimasukkan ke dalam aplikasi web tidak divalidasi dengan benar sebelum disimpan ke dalam basis data atau media penyimpanan lainnya, kemudian data berbahaya ini diambil dan dieksekusi di browser pengguna lain tanpa penanganan yang tepat.

Cara Kerja Stored XSS

Stored XSS terjadi ketika penyerang memasukkan kode JavaScript (atau kode berbahaya lainnya) ke dalam input yang disimpan di server, seperti pada formulir komentar, profil pengguna, atau halaman review produk. Saat pengguna lain mengakses halaman yang memuat data tersebut, skrip jahat yang dimasukkan oleh penyerang akan dieksekusi di browser mereka. Hal ini memungkinkan penyerang untuk:

Mencuri cookie pengguna: Cookie dapat digunakan untuk mencuri sesi pengguna dan menyamar sebagai mereka.

Mengubah konten halaman: Penyerang dapat memanipulasi halaman web yang dilihat oleh pengguna untuk mencuri informasi lebih lanjut atau menyebarkan lebih banyak kode berbahaya.

Phishing: Pengguna dapat diarahkan ke halaman palsu untuk mencuri kredensial mereka.
Berbeda dengan Reflected XSS, yang memerlukan interaksi langsung dari korban (misalnya, mengklik tautan berbahaya), Stored XSS dapat menargetkan banyak pengguna sekaligus tanpa mereka harus melakukan tindakan tertentu.

Contoh Kasus Stored XSS

Bayangkan sebuah situs web e-commerce yang memiliki fitur ulasan produk. Jika pengembang tidak memvalidasi input yang dimasukkan pengguna (seperti ulasan atau nama pengguna), penyerang dapat memasukkan kode JavaScript ke dalam ulasan. Misalnya, ulasan yang tampak tidak berbahaya mungkin berisi:

<script>alert(‘Anda telah diretas!’);</script>

Jika situs tersebut tidak membersihkan atau memfilter input pengguna, kode ini akan disimpan di database. Ketika pengguna lain melihat ulasan tersebut, skrip ini akan dijalankan di browser mereka, menyebabkan pop-up peringatan muncul, atau bahkan memungkinkan penyerang mencuri data penting dari pengguna.

Dampak dan Risiko Stored XSS

Stored XSS dapat menimbulkan risiko serius bagi keamanan situs web dan privasi pengguna. Berikut adalah beberapa dampak dari serangan ini:

Kompromi akun pengguna: Penyerang dapat mencuri cookie sesi dan mengakses akun pengguna tanpa izin.

Phishing: Penyerang dapat menggunakan Stored XSS untuk menampilkan formulir login palsu dan mencuri kredensial pengguna.

Penyebaran malware: Stored XSS dapat digunakan untuk menyebarkan malware ke komputer pengguna yang tidak terproteksi.

Kerugian reputasi: Jika pengguna menyadari bahwa situs tersebut tidak aman, ini dapat merusak reputasi bisnis dan menurunkan kepercayaan pengguna.

Cara Mencegah Stored XSS

Berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat diambil untuk mencegah serangan Stored XSS:

Validasi Input: Setiap data yang diterima dari pengguna harus diperiksa dan disaring sebelum disimpan di server. Ini termasuk teks, URL, dan bahkan file upload.

Escape Output: Pastikan bahwa data yang dikirimkan ke halaman web ditampilkan dengan benar. Ini berarti menggunakan teknik escaping untuk memastikan bahwa karakter berbahaya, seperti <, >, dan & ditampilkan sebagai teks biasa dan bukan sebagai kode.

Content Security Policy (CSP): Gunakan kebijakan keamanan konten yang membatasi sumber daya apa saja yang dapat dimuat oleh browser. CSP dapat mencegah eksekusi skrip berbahaya yang dimasukkan melalui XSS.

Penyaringan Input: Terapkan filter yang dapat menghapus atau membersihkan input yang mencurigakan sebelum data disimpan di server.

Penggunaan Framework Keamanan: Gunakan framework modern yang memiliki perlindungan bawaan terhadap XSS, seperti Angular, React, atau Vue.js.

Kesimpulan

Stored XSS merupakan ancaman serius bagi aplikasi web yang tidak menerapkan validasi input dan pembersihan output dengan benar. Serangan ini memungkinkan penyerang untuk mencuri informasi sensitif, menyebarkan malware, dan melakukan berbagai bentuk eksploitasi terhadap pengguna lain. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti validasi input, escaping output, dan menggunakan Content Security Policy, risiko serangan Stored XSS dapat diminimalkan secara signifikan.

Related Articles

Back to top button
Hubungi Kami