Dead Internet Theory: Teori Konspirasi Dunia Maya yang Menyeramkan

Pernahkah Anda merasa internet terasa semakin aneh, penuh konten berulang, komentar tak bermakna, atau postingan yang terasa “kosong”? Jika ya, Anda tidak sendirian. Sebuah teori konspirasi yang dikenal sebagai Dead Internet Theory mencoba menjelaskan fenomena ini.
Apa Itu Dead Internet Theory?
Dead Internet Theory adalah teori konspirasi yang menyatakan bahwa sebagian besar konten di internet saat ini tidak lagi dihasilkan oleh manusia, melainkan oleh bot, AI, dan sistem otomatis. Para pendukung teori ini meyakini bahwa sejak sekitar tahun 2016, internet yang kita kenal telah “mati” — digantikan oleh jaringan informasi palsu yang dikendalikan oleh pemerintah, korporasi besar, dan algoritma.
Asal Usul Teori Ini
Teori ini mulai populer sekitar tahun 2021, terutama di forum-forum seperti 4chan dan Reddit. Salah satu postingan yang sering dikutip muncul di forum Agora Road’s Macintosh Cafe, di mana pengguna anonim menuliskan panjang lebar soal bagaimana mereka merasa bahwa internet “tidak seperti dulu”.
Poin utama yang diangkat:
-
Sebagian besar interaksi online sekarang dikendalikan oleh bot.
-
Algoritma platform besar seperti Google, YouTube, dan Facebook telah membunuh kreativitas organik.
-
Pemerintah dan perusahaan besar menggunakan bot untuk menciptakan opini publik palsu, menyebarkan propaganda, atau mengontrol informasi.
Tanda-Tanda Internet ‘Mati’ Menurut Teori Ini
-
Komentar Identik atau Terlalu Umum
Banyak komentar di media sosial dan YouTube terlihat generik dan bisa dipakai untuk konten apa saja. -
Konten Berulang dan Tidak Asli
Banyak situs menyalin ulang informasi yang sama persis dari satu sama lain, tanpa ada ide baru atau keunikan. -
Kehilangan “Rasa Komunitas”
Forum-forum lama dan komunitas organik seperti awal era internet 2000-an mulai menghilang, digantikan oleh platform yang lebih komersial dan terkurasi. -
Lonjakan Aktivitas Bot
Penelitian memang membuktikan bahwa sebagian besar traffic internet saat ini datang dari bot, bukan manusia. Menurut laporan Imperva, lebih dari 47% traffic internet tahun 2022 berasal dari bot.
Apa Kata Para Ahli?
Sebagian besar ahli teknologi dan akademisi menolak Dead Internet Theory sebagai konspirasi tak berdasar, meski mereka mengakui beberapa poinnya masuk akal. Mereka menjelaskan bahwa:
-
Bot memang memainkan peran besar dalam SEO, periklanan, dan manipulasi media sosial.
-
Algoritma memang dirancang untuk menampilkan konten yang dianggap “paling relevan”, yang bisa menyebabkan konten berulang.
-
Internet berubah secara alami seiring perkembangan teknologi, bukan karena ada konspirasi besar.
Mengapa Teori Ini Populer?
Dead Internet Theory mencerminkan kekhawatiran dan nostalgia banyak orang terhadap perubahan drastis internet. Ketika dulu internet adalah ruang eksplorasi kreatif, kini banyak yang merasa ia menjadi “terlalu steril”, penuh iklan, dan manipulatif.
Teori ini juga menunjukkan keraguan terhadap kekuatan platform raksasa seperti Google, Meta, dan Twitter/X, serta meningkatnya kekhawatiran soal AI generatif yang bisa membuat konten tanpa campur tangan manusia.
Kesimpulan
Apakah internet benar-benar sudah “mati”? Tidak secara harfiah. Tapi perasaan bahwa sesuatu telah berubah bukan hal yang salah. Dead Internet Theory mungkin terdengar seperti fiksi konspiratif, tapi ia menyentuh realitas bahwa dunia maya kini sangat dikendalikan oleh algoritma, bot, dan kepentingan bisnis besar.
Apakah kita bisa menghidupkan kembali internet yang lebih “manusiawi”? Mungkin. Dengan kesadaran, regulasi, dan dukungan terhadap konten-konten otentik, kita bisa menjaga agar internet tetap menjadi ruang kebebasan berekspresi dan kreativitas.