Serakahnomics: Ketika Ekonomi Digerakkan oleh Keserakahan

Apa Itu Serakahnomics?
Serakahnomics adalah istilah satir yang menggabungkan kata serakah dan economics (ekonomi). Istilah ini merujuk pada praktik-praktik ekonomi yang didorong oleh keserakahan tanpa memperhatikan dampak sosial, lingkungan, atau etika. Dalam sistem ini, keuntungan menjadi satu-satunya tujuan, dan nilai-nilai seperti keadilan, keberlanjutan, serta kesejahteraan bersama sering kali diabaikan.
Asal-usul dan Konteks Istilah
Meskipun bukan istilah resmi dalam teori ekonomi akademik, Serakahnomics mencerminkan kritik terhadap sistem kapitalisme yang berlebihan, terutama ketika perusahaan besar atau individu menggunakan kekuasaan ekonominya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya, bahkan dengan mengorbankan masyarakat luas.
Istilah ini semakin sering digunakan di media sosial dan forum publik sebagai bentuk protes terhadap:
-
Kesenjangan ekonomi yang semakin lebar antara si kaya dan si miskin.
-
Monopoli dan kartel yang merugikan konsumen.
-
Eksploitasi tenaga kerja, terutama di negara berkembang.
-
Perusakan lingkungan demi keuntungan jangka pendek.
-
Spekulasi keuangan yang mempermainkan harga pangan dan kebutuhan pokok.
Contoh Praktik Serakahnomics
Beberapa praktik nyata yang sering dikaitkan dengan Serakahnomics antara lain:
-
Perusahaan besar menaikkan harga barang kebutuhan pokok secara drastis di tengah krisis, meskipun biaya produksi tidak naik.
-
PHK massal di tengah rekor keuntungan, semata-mata demi menaikkan harga saham.
-
Manajer dan CEO menerima bonus selangit, sementara gaji buruh stagnan atau menurun.
-
Investasi besar-besaran di industri ekstraktif, meskipun sudah terbukti merusak lingkungan dan menggusur masyarakat adat.
Kritik terhadap Serakahnomics
Para ekonom progresif, aktivis sosial, dan lingkungan menyebut Serakahnomics sebagai bentuk ekonomi yang tidak berkelanjutan. Dalam jangka panjang, pendekatan seperti ini justru dapat merusak stabilitas ekonomi global karena menciptakan ketimpangan yang ekstrem dan mendorong krisis sosial.
Alternatif terhadap Serakahnomics
Sebagai tandingan, berkembang konsep-konsep seperti:
-
Ekonomi kesejahteraan (welfare economics)
-
Ekonomi sirkular dan berkelanjutan
-
Ekonomi solidaritas dan koperasi
-
Bisnis berbasis nilai (values-based business)
Semua pendekatan ini mencoba menggeser fokus dari semata-mata profit menjadi keseimbangan antara keuntungan, manusia, dan planet.
Penutup
Serakahnomics bukan sekadar istilah provokatif, tetapi juga cermin dari realitas ekonomi yang banyak menuai kritik hari ini. Di tengah ketimpangan dan krisis global, istilah ini menjadi pengingat bahwa pertumbuhan ekonomi seharusnya tidak mengorbankan kemanusiaan dan keberlanjutan.