Fungsi OPcache pada cPanel dan Manfaatnya untuk Website

Dalam pengelolaan website, terutama yang berbasis PHP seperti WordPress, Laravel, atau CodeIgniter, performa server sangat berpengaruh terhadap kecepatan akses. Salah satu fitur yang sering digunakan untuk meningkatkan performa PHP adalah OPcache, yang biasanya tersedia langsung di cPanel.
Apa Itu OPcache?
OPcache (Optimized Opcode Cache) adalah ekstensi bawaan PHP yang berfungsi untuk menyimpan hasil kompilasi script PHP ke dalam memory server. Dengan begitu, PHP tidak perlu melakukan kompilasi ulang setiap kali sebuah script dijalankan.
Hasilnya, proses eksekusi PHP menjadi lebih cepat, resource server lebih hemat, dan performa website meningkat.
Fungsi OPcache pada cPanel
Ketika Anda mengaktifkan OPcache di cPanel, fungsi utamanya meliputi:
-
Meningkatkan Kecepatan Eksekusi PHP
Script PHP hanya dikompilasi satu kali, kemudian disimpan di memory. Saat script dipanggil lagi, server langsung mengambil dari cache, sehingga lebih cepat. -
Mengurangi Beban CPU
Karena server tidak perlu mengulang proses kompilasi berulang kali, penggunaan CPU akan lebih rendah. -
Menghemat Resource Server
OPcache menyimpan bytecode di RAM, sehingga mengurangi konsumsi resource server yang berlebihan. -
Meningkatkan Performa Website
Loading website, terutama untuk aplikasi dengan banyak file PHP, akan terasa lebih cepat. -
Memperbaiki Skala Website
Cocok untuk website dengan trafik tinggi karena server lebih efisien dalam menangani banyak request.
Cara Mengaktifkan OPcache di cPanel
Setiap hosting biasanya menyediakan opsi OPcache, meskipun bisa berbeda tampilan. Secara umum, langkahnya:
-
Login ke cPanel.
-
Buka menu Select PHP Version atau MultiPHP Manager.
-
Pilih versi PHP yang digunakan.
-
Centang atau aktifkan modul opcache.
-
Klik Save.
Setelah diaktifkan, OPcache langsung bekerja tanpa perlu konfigurasi tambahan. Namun, untuk optimasi lebih lanjut, Anda bisa mengatur parameter OPcache pada file php.ini
.
Kapan Sebaiknya Menggunakan OPcache?
-
Jika website Anda menggunakan CMS berbasis PHP (WordPress, Joomla, Drupal, dsb).
-
Jika Anda menjalankan framework PHP (Laravel, CodeIgniter, Symfony).
-
Jika website memiliki trafik tinggi dan sering mengalami delay loading.
-
Jika ingin efisiensi resource server dan menekan biaya hosting.
OPcache pada cPanel adalah fitur penting yang berfungsi meningkatkan performa website berbasis PHP dengan cara menyimpan hasil kompilasi script ke memory. Dengan OPcache, website akan lebih cepat, resource server lebih hemat, dan pengalaman pengguna jadi lebih baik.
Mengaktifkan OPcache adalah langkah sederhana namun berdampak besar untuk optimasi website. Jika Anda menggunakan hosting dengan cPanel, pastikan OPcache sudah aktif agar website berjalan maksimal.
Perbedaan tanpa OPcache dan dengan OPcache
Tanpa OPcache
Setiap kali ada user akses halaman:
-
Baca file PHP dari disk.
-
Parsing & compile script PHP ke opcode (instruksi mesin).
-
Eksekusi hasil compile.
-
Ulangi lagi dari awal kalau ada request baru → walaupun filenya sama.
➡️ Dampak:
-
CPU kerja lebih berat.
-
Website terasa lebih lambat.
-
Kalau banyak user login bersamaan → CPU usage bisa melonjak.
Dengan OPcache
Prosesnya berubah jadi lebih efisien:
-
Baca & compile file PHP (sekali saja).
-
Hasil compile disimpan di memory (RAM).
-
Request berikutnya → langsung pakai cache tanpa compile ulang.
-
Hanya compile ulang kalau file
.php
diubah.
➡️ Dampak:
-
CPU usage turun signifikan.
-
Website lebih cepat & stabil.
-
Mampu menampung lebih banyak user tanpa nge-lag.
Ilustrasi Kasus
Misal website e-learning (Moodle / Laravel / WordPress) dengan 100 user login bersamaan:
Kondisi | CPU Usage | Response Time |
---|---|---|
Tanpa OPcache | 90–100% | 2–4 detik |
Dengan OPcache | 40–50% | <1 detik |
(angka contoh, hasil nyata tergantung hosting & script)
Kesimpulan:
OPcache itu ibarat memory otak jangka pendek untuk PHP → bikin server nggak perlu “belajar ulang” script setiap kali ada request.