TeknologiTips & Trik

Apa yang dimaksud dengan DDoS (Distributed Denial of Service) Attack ?

DDoS (Distributed Denial of Service) attack adalah serangan yang dilakukan terhadap sebuah server, jaringan, atau situs web dengan cara mengirimkan lalu lintas internet yang berlebihan dari beberapa sumber, sehingga menyebabkan sistem menjadi tidak responsif atau bahkan mati total.

Pada dasarnya, DDoS attack dilakukan dengan membanjiri target dengan banyak permintaan atau lalu lintas yang berlebihan, sehingga sistem target menjadi terbebani dan tidak mampu menangani permintaan dari pengguna yang sebenarnya.

Serangan DDoS umumnya dilakukan oleh peretas atau kelompok peretas yang ingin merusak reputasi situs web atau jaringan, mengambil alih akses ke situs web atau jaringan, atau bahkan mencuri data sensitif dari sistem target.

Untuk melindungi diri dari serangan DDoS, perusahaan atau organisasi dapat menggunakan solusi keamanan seperti firewall, IDS (Intrusion Detection System), IPS (Intrusion Prevention System), load balancer, atau layanan keamanan cloud yang dapat mengidentifikasi dan mencegah serangan DDoS secara real-time.

Ada beberapa jenis serangan DDoS yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:

UDP Flood: serangan ini mengirimkan banyak permintaan UDP (User Datagram Protocol) ke target, yang menghabiskan sumber daya jaringan dan membanjiri sistem target dengan lalu lintas yang tidak diperlukan.

SYN Flood: serangan ini mengeksploitasi protokol TCP (Transmission Control Protocol) dengan membanjiri target dengan banyak permintaan SYN (synchronize) tanpa respon, yang menghabiskan sumber daya jaringan dan menghalangi pengguna untuk mengakses situs atau jaringan.

HTTP Flood: serangan ini membanjiri target dengan permintaan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) palsu atau tidak valid, sehingga menghabiskan sumber daya jaringan dan memperlambat atau membuat situs web menjadi tidak responsif.

DNS Amplification: serangan ini menggunakan server DNS (Domain Name System) sebagai sumber untuk membanjiri target dengan lalu lintas yang berlebihan. Peretas memanfaatkan celah dalam protokol DNS untuk memperbesar permintaan DNS dan membanjiri target.

NTP Amplification: serangan ini menggunakan server NTP (Network Time Protocol) sebagai sumber untuk membanjiri target dengan lalu lintas yang berlebihan. Peretas memanfaatkan celah dalam protokol NTP untuk memperbesar permintaan NTP dan membanjiri target.

Serangan DDoS dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi organisasi atau perusahaan, seperti kerugian reputasi, hilangnya data sensitif, dan penghentian sementara atau permanen dari operasi bisnis. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki sistem keamanan yang kuat dan solusi mitigasi DDoS untuk melindungi diri dari serangan ini.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button
Hubungi Kami